TANYA JAWAB SAYA :
- Assalamulaiku pak ustad,. Saya mau tanya niat sholat
rwatib itu bagaimana lengkapnya?
- qbliyatan apa qablal
- bagdiatan apa bgdall mana yang benr nya pak?
- baca,an Ruku dan SUJUD:
Trus ini pak Bacaan tasbih ketika rukuk
subhaana rabbiyal azhiimi wa
bihamdih , 3x , ada jug yg bilang cuma 1x aja mana yang bnr ini pak,? 1x apa 3x
- Trus Sujud subhaana rabbiyal a'laa wa bi
hamdih. 3x bnyak yg bilang cuma 1x aja tapi saya tetep pke 3x ,
Bersama: Robi Permana, S.Pd.I,M.M.Sd.I .USTAZD MENJAWB::
- wa'alaikum salam warahmatulloh.
Kalo ingin mencontoh Rasul,Rasul saw tidak pernah melafadzkan niat shalat,
- tidak ada keterangan
1 haditspun Rasul melafadzkan niat shalat.
bahkan Rasul tidak memerintahkan untuk
melafadzkan niat.
- Niat cukup di hati, sebab Allah maha tau apa
yang akan kita perbuat. -Dari Abu Hurairoh r.a,
sesungguhnya Rasulallah saw
bersabda: “
- Jika engkau hendak shalat, maka sempurnakanlah wudhu, kemudian menghadap
kiblat, lalu langsung bertakbir”. (Hr. Bukhari)
- Ibnu Qoyyim Al-Zauziyah berkata:“adalah Nabi saw, apabila berdiri hendak shalat, beliau langsung
mengucapkan takbir (Allohu Akbar),
- dan tidak mengucapkan
sesuatupun sebelum shalat, dan Beliau tidak mengucapkan/melafadz-kan niat samasekali,
dan juga tidak mengucap-kan :“”Ushalli Lillahi Sholatan…… sampai akhir” ” (Aku shalat karena Allah, dengan menghadap kiblat, empat rakaat sebagai imam atau makmum..) dan tidak
mengucapkan ada’ an (Tunai) atau qodho, dan juga tidak
mengucapkan Fadlan al-waqti.
- Syariat ini termasuk 10 kategori bid’ ah (Sesuatu yang diada- adakan).
( diambil dari Kitab Hadyu Ar-Rasul : 67 )
-
1. Niyat cukup di hati (Ibnul
Qoyyim, dan Rasul mencontohkan begitu)
2. bacaan Rukuk : "Subhaana
Robbiyal 'Adzhim" 3X (yang pake wabihamdihi, itu dhoif = menurut penelitian kami)
3. bacaan sujud : "Subhaana
Robbiyal 'A'laa" 3x. (yang pake wabihamdihi, itu dhoif = menurut penelitian kami) Ibadah bukan menurut kepada standar Mekkah, tapi harus
standar Al-Qur'an dan As-Sunnah.
- menurut pandangan kami, hadits2 yang memakai kalimat "Wabihamdihi" (baik sujud maupun
rukuk) itu haditsnya lemah,
- karena terdapat Rowi Sirri bin Ismail, dia rowi yang lemah (Aunul Ma'bud). Ibnu Shaleh memandang hadits
Munkar terhadap hadits2 yang memakai Wabihamdihi. Yang shahih adalah tanpa
menggunakn kalimat wabihamdihi.
=> Subhana robbiyal a'laa
=> Subhaana Robbiyal 'Adzhim
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
- ASSALAMULAIKUM
Buat sahabt-sahabat yang mau berkomentar namun kesusahan atau belum Reg di Google
- Aja khawtir kelik Kolam di bawah [AkunGOOGLE] Nah setelah terbuka pilih:
[ Name/URL ]
Nanti load sebntar terus Tulis dech
Namae : sampean
URL: alamat Blog atau Wap sampean ,
, Terimakasih